http://obat-tipes-murah.blogspot.com/ |
Di kalangan masyarakat, hipertensi dikenal pula dengan sebutan darah tinggi atau penyakit darah tinggi.
Sebutan tersebut sering ditujukan pada orang yang suka emosional atau
suka marah-marah. “Marah-marah melulu, lagi darah tinggi ya ?!” demikian
orang sering berucap. Meskipun kebenaran maknanya patut dipertanyakan,
namun begitulah masyarakat memakainya.
Menurut medis, pengertian hipertensi adalah
suatu kondisi manakala tekanan darah seseorang meningkat sampai diatas
normal yang ditunjukkan oleh alat ukur tekanan darah. Misalnya untuk
orang dewasa dengan tinggi badan, berat badan, dan kegiatan yang wajar
serta sehat, maka angka tekanan darah yang normal adalah pada kisaran
120 / 80 mmHG. Biasanya, angka tekanan darah akan menurun saat istirahat
atau tidur, dan naik kembali sesudah berolahraga atau beraktifitas.
Alat ukur tekanan darah yang digunakan bisa berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat ukur tekanan darah digital.
Penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi
yang utama adalah kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya :
suka minum alkohol, suka merokok, kurang berolahraga atau beraktifitas,
stress, suka makanan dengan kadar garam berlebih, suka minuman
berkafein, dan sering mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi.
Disamping menyebabkan hipertensi, gaya hidup yang tidak sehat juga
sering menjadi penyebab timbulnya penyakit lain.
Hipertensi juga bisa disebabkan oleh
faktor keturunan. Orang yang mempunyai kerabat atau anggota keluarga
yang terkena hipertensi, maka kemungkinan ia terkena hipertensi cukup
besar. Sebuah riset melaporkan bahwa faktor genetik bisa menjadi salah
satu sebab penyakit hipertensi.
Bagaimana dengan sikap emosional atau
suka marah-marah, apakah sikap tersebut terkait atau merupakan penyebab
atau akibat hipertensi / darah tinggi ? Menurut Prof Dr dr Suhardjono
SpPD KGH KGer., hal itu tidak benar. Lebih jauh beliau juga menepis
anggapan yang menyatakan ada keterkaitan antara penyakit hipertensi
dengan perkembangan usia seseorang. Menurut beliau, hipertensi tidak ada
hubungannya dengan sifat dan sikap seseorang serta usia. “Penyakit
hipertensi bisa menyerang segala usia dan lapisan masyarakat,” ujar
beliau.
Gejala hipertensi
Namanya juga baru gejala, kebanyakan orang tidak mengetahui gejala hipertensi
sejak awal. Orang biasanya baru menyadari dirinya mengalami tanda-tanda
hipertensi manakala penyakitnya sudah merembet pada bagian tubuh lain
alias komplikasi. Misalnya mata, jantung, otak dan ginjal.
Gejala hipertensi yang tidak terdeteksi
sejak awal itu jika mengarah ke jantung bisa menyebabkan gagal jantung,
pada mata menyebabkan gangguan penglihatan, pada otot bisa menyebabkan
stroke yang membuat anggota badan lumpuh dan lain-lain.
Cara mengetahui atau mendeteksi ada
tidaknya tanda atau gejala hipertensi ini, adalah dengan rajin mengukur
tekanan darah dibantu tenaga medis di puskesmas atau rumah sakit.
Pencegahan hipertensi
Lagi-lagi, ungkapan mencegah lebih baik
dari pada mengobati berlaku disini. Termasuk dalam mencegah penyakit
darah tinggi ini. Setidaknya ada tiga cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
- Pencegahan dengan pola hidup sehat
- Pencegahan dengan medical check up
- Pencegahan dengan cara tradisional
Mencegah hipertensi dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam
keseharian kita sangat penting dalam pencegahan hipertensi. Sebaliknya
pola hidup yang tidak sehat beresiko tinggi terkena penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak
sehat misalnya merokok, minum alkohol, suka makan enak alias banyak
mengandung kolesterol, makanan yang gurih dengan kadar garam berlebih,
minuman berkafein, dll. Sementara pada saat yang sama kurang berolahraga
atau kurang beraktifitas, sering stress, minim air putih, serta kurang
makan buah dan sayuran.
Hayo …, tinggal pilih mana, mau sehat
dan jauh dari kemungkinan darah tinggi, atau tetap dengan gaya dan pola
hidup yang beresiko ?
Pencegahan dengan medical check up
Mengunjungi seorang dokter atau tenaga
para medis, jangan selalu diartikan mau berobat. Bisa juga dalam rangka
pencegahan satu penyakit, misalnya pencegahan hipertensi. Itulah yang disebut pencegahan / pemeriksaan secara medis (medical check up).
Orang yang rentan terhadap hipertensi,
baik karena faktor keturunan atau pun gaya hidup, sebaiknya rajin
memeriksakan diri tekanan darahnya ke dokter atau tenaga medis lain.
Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila tidak segera diatasi adalah pra
kondisi bagi penyakit lain yang lebih serius. Dengan demikian, mencegah
darah tinggi berarti pula mencegah diri kita dari penyakit lain.
Jika dalam pemeriksaan ditemukan tanda
atau gejala hipertensi, seorang dokter akan memberikan advise
penanganannya. Sebaliknya jika tidak ditemukan gejala apapun, toh apa
yang kita lakukan tak ada salahnya, bukan ?
Pencegahan hipertensi cara tradisional
Indonesia adalah negara yang kaya dengan
tanaman obat tradisional. Beberapa diantara tanaman tradisional (serta
hasilnya) yang bisa menurunkan tekanan darah misalnya : alpukat,
mentimun, bawang putih, daun seledri, belimbing, pace atau mengkudu,
pepaya, selada air, cincau hijau dan lain-lain. Beberapa tanaman
diantaranya sudah diteliti dan diuji secara medis.
Adapun Obat Herbal yang dapat menyembuhkan penyakit Hipertensi dan kamipun menyediakannya
Jelly Gamat Gold G
Penjelasan selengkapnya mengenai "Jelly Gamat Gold G"
Terima kasih telah membaca artikel kami "Pengertian Hipertensi : Penyebab dan Pencegahannya"
Jika anda berminat dengan produk herbal kami yang lainnya, silahkan kunjungi halaman utama Toko Online kami OBAT TIPES MURAH
Kunjungi Juga :
Jika anda berminat dengan produk herbal kami yang lainnya, silahkan kunjungi halaman utama Toko Online kami OBAT TIPES MURAH
Kunjungi Juga :